Hallo penunggu pacar dan bayang-bayang kerinduannya, LDR emang gak bisa jauh dari dua kata kangen dan rindu, padahal dua kata tadi 1 makna, seseorang yang selalu bertanya dengan kekasihnya apa dia baik-baik saja dan selalu memikirkannya. Perkara kangen yang ditahan emang selalu bisa bikin kita hampir pasrah dengan hubungan yang sedang dijalani "Mau dilanjutin nggak ya, udah nggak kuat nungguin dia yang disana, terus apa disana dia bener-bener menjaga hubungan kita?" Mungkin itu pertanyaan ketika si dia yang disana udah mulai jarang ngabarin padahal kegiatannya yang seabreg itu demi pacarnya biar kerjaan cepet selesai untuk nemuin.
Sekarang malam minggu, ngga enak banget kalau pacar nggak ada kabar, garing dan boringnya naudzubillah, nggak kebayang jomblo bagaimana perasaan dia yang ngga punya pacar, mau nunggu kabar eh ngga punya pacar, mau deketin orang, eh orangnya udah punya pacar, mau deketin yang jomblo udah sreg, eh nggak taunya satu kelamin dan jomblo merasakan seperti ini setiap malam minggu tanpa ketemuan pacar, Hebat... Lah. Emang sih kalau dari silsilah tali persaudaraan ada hubungannya dengan jomblo, tapi kalau longdistance sama jomblo itu kayak sepupuan gitu, cuma beda suku aja.
Masih nganggep kalau malam minggu LDR identik dengan galau? Salah. LDR kalau malam minggu dia nggak galau, tapi nelangsa. Mau gimana lagi, pacar jauh, mending pasrah aja sama dia yang disana, berdoa yang banyak kalau dia nggak kemana-mana, hatinya, raganya, dan kelaminnya, eh. "Terus kalau nggak galau mereka ngapain aja? masa nggak iri sama mereka yang pacaran dan ngga iri liat sekitar yang dijemput pacarnya buat ngedate". Oke cukup penjelasannya, permasalahannya adalah ketika mereka yang pacaran nonLDR dan ketemuan setiap hari, setiap malam minggu ketemuan untuk makan malam, nongkrong di cafe biar disangka jalan dengan pacar hingga muncul lah pertanyaan "Apa mereka seperti jalan berduaan? Apa mereka bahagia ketika ketemu satu sama lain duduk berdua di sudut meja cafe, saling berbincang tapi mereka saling sibuk dengan gadgetnya masing-masing, padahal mereka saling berhadapan duduk di cafe" Mirisnya adalah mereka duduk bersisian seakan mereka tidak menikmati moment pertemuan mereka. Beda dengan LDR, ketika malam minggu dan tidak bersisian satu sama lain, tapi mereka tetap saling mendoakan satu sama lain agar tetap terjaga hubungannya, dibanding dengan mereka yang bersisian namun hati entah kemana dan tidak saling menjaga moment pertemuan itu.