Ada kehidupan yang sederhana selain kusimpan rindu yang mengalir deras, perasaan-perasaan itu selalu hadir tanpa aku memanggilnya, aku memanggilnya kamu.
Ada cahaya yang tak pernah redup setiap aku membayangkan aku bertemu denganmu, padahal pertemuan terjadi beberapa bulan yang lalu. Entah kenapa aku masih jelas mengingat kejadian tersebut, aku memanggilnya kamu.
Ada harapan yang selalu hadir setiap do'a yang terpanjatkan, do'a yang selalu kusimpan dan dilekatkan pada setiap aku bertemu dengan Tuhan, aku memanggilnya kamu.
Ada embun yang sering mencair, saat aku menyebut aku merindukanmu, bukan karena aku tak bahagia denganmu, melainkan aku bisa menjadi orang yang sanggup menantimu ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu.
Ada pelukan hangat setiap aku menerima pesan darimu, perasaan hangat, perasaan yang bisa menjadi cair ketika rindu sudah lama membeku akan ketidak hadiranmu, tidak jauh dari aku menginginkan pelukan nyata darimu, dan aku tetap nunggu kamu.
Ada lorong yang panjang, tak terhitung seberapa jauh kita terpisahkan, dan semuanya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, dan hati yang sama, merindukan.
Ada embun yang sering mencair, saat aku menyebut aku merindukanmu, bukan karena aku tak bahagia denganmu, melainkan aku bisa menjadi orang yang sanggup menantimu ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu.
Ada pelukan hangat setiap aku menerima pesan darimu, perasaan hangat, perasaan yang bisa menjadi cair ketika rindu sudah lama membeku akan ketidak hadiranmu, tidak jauh dari aku menginginkan pelukan nyata darimu, dan aku tetap nunggu kamu.
Ada lorong yang panjang, tak terhitung seberapa jauh kita terpisahkan, dan semuanya kita dekatkan dengan makna yang sama, kalimat yang sama, dan hati yang sama, merindukan.
***
Aku memanggilnya kamu, dan aku mengharapkan semua itu kamu. Terkadang sungguh melelahkan, aku merasa aku tak sanggup, tapi kamu berfikir aku selalu bisa untuk menanti kehadiranmu. Kita memang bisa untuk menunggu. Tapi kita terlalu sering tidak bisa menghadapi sifat kekanak-kanakan dan egoisnya kita. tapi, kita bisa untuk menghadapi semua masalah, karena kita mau belajar untuk menerima dan belajar menjadi pribadi yang dewasa. Ini tidak bisa lepas dari aku ingin kita sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha seakan semua menjadi baik-baik saja saat berjauhan. Waktu dan kesabaran lah yang menjawab kapan kita memenangkan pertarungan akan rindu ini, yang pasti semua sudah ditentukan, bersabarlah. Bukankah Tuhan bersama orang-orang yang bersabar.
Notes: Dikomentarin, ya. Oiya, yang mau baca ini Monggo biar hubungannya makin awet, amin.
dikit, tapi penuh makna.
BalasHapusgua suka ini.
Gak tau lagi mesti gimana ngejalani hubungan yang berJARAK ini..
BalasHapusHem..
Karena rindu sering buat kemarahan muncul di dalamnya..
Entahlah~
nyesss bnget minn ,
BalasHapusRindu yang ga bertepi. Semua kerinduan ini hanya tentang kamu.
BalasHapusBagus bgt min tulisannya
nyes bangeeettt, jarak riau serang huaaa :'(
BalasHapusAku menyebutnya kamu... Masih bisa selalu sabar menunggumu...
BalasHapusKamu yang tak pernah bisa di artikan hanya dengan kata-kata.
BalasHapuskena banget, min.
aku percaya, semua akan baik2 saja ..
BalasHapusdan akan terasa indah pada waktunya _
kamu,, kata itu juga selalu terselip dalam setiap doa kuh
BalasHapuskeren min :')
BalasHapusudah sebulan lebih ngga ketemu :'(
BalasHapusngga sabar mau ketemu besok :)
bersahabat dengan yg namanya 'Jarak' itu istimewa :). pertemuan singkat selama 2 hari untuk beberapa bulan ke depan dan rindu itu selalu hadir setiap saat :')
BalasHapusnyentuh bangeet :')
BalasHapusKadang cape juga begini terus
BalasHapusKe inget waktu masih LDRan. Tp ga bsa brtahan juga....sedihnya
BalasHapus:')
BalasHapus"Aku bisa menjadi seseorang yang sanggup menantimu ini kebahagiaan yang tak ternilai, tentang ketulusan dan tentang kamu" :')
BalasHapusrindu mslah dlm LDR,,,,,
BalasHapusmin bwt tulisan LDR tentang pacarn dgn anggota donk
cz sering di tinggal nh,,,
biar lebih kuat,,, :)
LDR ya LDR, thankyou min udah nguatin paa LDR-ers :3
BalasHapusgue belom pernah ketemuan sama doi, akrabnya pas gue udah jauh sama doi atau bisa dibilang beda negara sama doi. setelah akrab sama doi gue ngerasa nyaman..akhirnya gue sama doi pacaran yaaa mau gak mau LDR. entah gak ada perasaan takut atau ganjel gitu, walaupun tau segitu jauhnya..setelah baca blog lo min gue ngerasa lebih kuat lagi :') "aku menginginkan pelukan nyata darimu, dan aku tetap nunggu kamu" :") thank you min! <3
BalasHapusgue belum pernah sekalipun ketemu dia, berkat komunitas yang gue ikutin gue kenal dia dari sosmed dan tmen gue, dan akhirnya gue sama dia sampai 16 bulan ini, awalnya dia gue comblangin ke temen gue, tapi entah kenapa malah yang deket sama dia itu malah gue:) dan gue nyaman sama dia meskipun belum di sisinya:)
BalasHapusTapi gua udah 7 tahun gan nyari si doi, sampe rela nyari di skul, media sosial sampe pergi ke daerahnya... kadang gua capek soalnya jarak yg memisahkan gua sama si doi... gua tinggal di SULUT dan doi tinggal di malang... tapi sampe detik skrng gua gk pernah ketemu dia gan...
BalasHapusMemang tidak ada yg tidak mungin dengan LDR..gue dan cwo gue LDR udah 6bln beda benua..tapi sekarang gue merasa bersalah karna meninggalkannya dan mempunyai pemikiran tuk menyudahi sebelah pihak karna gak mau liat dia menyebutkan kata rindu dan ditanyakan kapan kepulangan gue. Apakah ini salah ? Bisakah waktu meredam ego ini ?
BalasHapus