Sabtu, 30 Maret 2013

Emotion-less

-Aku tak tahu apa yang harus kuucapkan, dan aku tak tahu bagaimana nada yang benar saat aku menyampaikan hal ini-

Apa kabar kamu hari ini? Segala kesibukanmu berjalan dengan lancar kan?  Hati-hati, cuaca sedang buruk, terlebih lagi kamu mudah terserang flu atau demam. Sepi tidak di sana? Ah, iya, aku sudah jarang mengirimimu pesan sepanjang yang pernah kulakukan dulu. Ponselmu pasti terlihat lebih tenang, ya? Kamu suka itu? Sepertinya ini lebih dewasa, tapi asal kamu tahu aku selalu menulisnya dengan menghapus dan mengetiknya ulang beberapa kali untuk memperpendek pesanku. Kamu tak butuh sakit, jadi, yah kamu sudah hafal kan apa yang akan kukatakan dalam topik ini? Aku rasa aku tak perlu mengingatkanmu terlalu banyak.

Aku baik-baik saja, aku selalu menjadi kekasih terbaikmu entah kamu melihatnya atau tidak. Entah kamu menghargainya atau tidak. Oh iya, ngomong-ngomong sebentar lagi anniversary kita ya? Sudah, jangan kau paksakan dirimu untuk menyiapkan sesuatu, karena akupun di sini tak menyiapkan suatu apapun untuk kuharapkan. Aku sedang sibuk beradaptasi dengan diriku yang baru, yang mungkin ini lebih membuatmu tenang dan tak terusik. Semoga saja.

Masalah aku rindu padamu atau tidak, itu bukan hal rahasia yang harus kau cari tahu. Tapi jika kau tak mengetahuinya, tenang saja, aku tak akan mengecapmu dengan predikat kurang peka, toh nanti aku pasti akan secara otomatis mengirimimu pesan yang berisikan bahwa aku rindu padamu. Tak usah memaksa untuk jadi lebih peka. Aku cukup tahu diri dengan kondisi kita yang menyulitkan kita bahkan untuk sekadar berbalas pesan.

Kenapa? Kau merasa ada yang salah ya di sini? Tidak, tidak ada, ini tetap aku, kok. Siapa aku yang kau kenal beberapa lama yang lalu, hanya saja kali ini dengan adaptasi yang berbeda, yang kusesuaikan dengan bagaimana dan siapa kamu sekarang. Kalau aku berhasil, dan kau menyukainya, beritahu aku, ya.

Ingat saja satu hal, aku selalu mencintaimu dengan cara yang kamu tahu. Kamu mengenalku dengan sangat baik, jika kamu merasa aku memaksakan diriku untuk bersikap seperti ini, aku tak bisa menyalahkan anggapanmu, karena kamu terlalu tahu apa adanya aku. 

Terlepas dari apa yang sudah terjadi dan merubah keadaan kita, aku hanya ingin kembali ke masa lalu sebentar saja untuk mengumpulkan kekuatan dan semangatku, karena semua ini terlalu berbeda dari siapa kita sebelumnya.




























Pulanglah. Aku sangat merindukan KITA. Aku sudah tak tahan lagi terlalu jauh seperti ini.

7 komentar:

  1. makasih min, saya suka ini, dan saat ini saya sedang mencoba melakukan apa yang mimin tulis disini :)

    BalasHapus
  2. tulisan mimin beneran sama dengan apa yang saya rasakan akhir-akhir ini :)

    BalasHapus
  3. Besok anniversarry kami yg k 11 bulan, 4 bulan #LDR. Meskipun trgolong hbungan yg baru tp moga ajh bisa longlast & bsa berakhir indah (Aamiin)...

    @utii_wanuti & @ariifbolobolo

    BalasHapus
  4. pertamanya dia juga kaya gini pas anniversary 1 thun tgl 31 kmren. Eh ga taunya sandiwara dan yang terjadinya setelah itu dia udah nongol aja depan pintu dan aaaaah pokoknya malu dan terharu :*

    BalasHapus
  5. aduhhh berasa dia beneran yang ngomong, ini kita banget, jadi pengen nangis :"(((

    BalasHapus

Silahkan, berkomentar. Usahakan konteks penulisannya yang rapi, ya. Biar enak diliat. Oiya jangan lupa beli buku Long Distance Hearts 1 dan 2 di toko buku terdekat. :*