Sabtu, 11 Mei 2013

Tertatih Mempertahankanmu. Bag. II

Yang mau baca part I silahkan klik di sini

Selamat pagi...
Aku tak perlu memberi kabarmu lagi, ya, seperti perbincangan pada awal-awal kita memulai cinta, aku yakin kita cukup dewasa akan hal "mengabari-dikabari", dan aku yakin lagi, kau sudah gunakan rasa kepercayaanmu untuk saling mengerti. Pastinya kau percaya bahwa aku baik-baik saja di sini. Kau pasti mengertikan bagaimana kesibukkanku yang begitu banyak menyita waktu, dan kau teralihkan olehnya. Maaf, mungkin ini terkesan egois. Kau pasti beranggapan aku cuek dan seakan tak peduli denganmu. Tenang saja, setiap apa yang aku lakukan di sini aku tetap memikirkanmu, dan aku tak ingin menyampaikan rindu padamu, kalau rindu ini aku sampaikan padamu, aku bisa menebak siapa yang akan memulai mengeluh dan memulai meributkan hal-hal kecil. Seperti siapa yang meninggalkanmu dan siapa yang merasa bersalah atas jarak.

Selamat siang...
Aku sudah menerima kabar darimu tadi pagi, tapi aku tak perlu membalasnya, dan kau kabari aku lagi siang ini, bukan berlebihan bukan juga aku membiarkanmu, aku percaya kalau kau baik-baik saja di sana. Tapi kau perlu tahu, aku sibuk dan aku lakukan semuanya dengan sendiri dengan baik-baik tanpa ada yang pengkhianatan cintaku di sini. Aku juga tahu, rasa percayamu akan pudar jika aku membiarkanmu melakukan apapun dengan sendiri, aku percaya kau akan berhenti berharap karena kau tak bisa menjadikan apa yang kau mau. Terlebih, aku akan percaya jika kau tak terlalu berharap aku akan mengabarimu setiap saat. Percaya aku, aku baik-baik saja di sini. jangan terlalu egois dengan keinginan rindumu, dan jangan terlalu egois dengan rindumu. Aku tau kau rindu, tapi apa kau bisa mengerti sedikit dengan beberapa kerjaanku. Mengerti bahwa pekerjaanku di sini demi kamu juga.

Selamat malam...
Aku sudah melakukan rutinitas kita, menelponmu, bercerita banyak apa yang kita lakukan seharian ini, memberi pendapat apa yang akan kita lakukan esok. Tapi, aku terlalu benci dengan rutinitas kita, semu, tak berkembang dan terlalu mudah bosan. Apa kau ada ide dengan semua yang pernah kita lakukan saat berjauhan seperti ini? Ide supaya kita tak terlihat begini-begini saja? Pertemuan? Ah, kau gila, pertemuan itu memakan hati, terlalu dibohongi dengan harapan yang tak ada kepastian. Bisa saja pertemuan itu ada, apa kau tega dengan pekerjaanku di sini, kutinggalkan begitu saja. Untuk hal seperti ini kita tak perlu egois ya. Untuk menyalahkan siapa dan siapa. Akupun rindu kau, tapi pertemuan itu bukanlah hal yang mudah. Semua butuh rencana yang kita sendiri saja tidak tahu kapan? Atau mungkin kejutan, entahlah, yang pasti waktu yang akan menjawab pertemuan itu. Yang harus kita lakukan adalah bersabar, sabar.

***

Kau lihat aku di sini? Berapa banyaknya waktuku untukmu dan berapa kesibukkanku yang kupunya demi menjemput secarik waktu yang aku buat untuk masa depanku sendiri, masa depanmu juga. Tapi entahlah dikemanakan pengertianmu? Selalu mementingkan apa yang kau rasakan dan itu yang membunuhmu sendiri, mulai dari keegoisanmu yang naik-turun, ketidakpedulianmu akan apa yang ku kerjakan di sini. Aku tak pernah lelah untuk bersabar, aku tak pernah lelah untuk mempertahankanmu, aku ingin kau paham bahwa waktu yang kupunya, sedikit apapun itu akan kugunakan untuk memberi kabar untukmu.

Tulisan ini mungkin tidak ada apa-apanya dibanding apa yang aku ingin jelaskan dalam benakku, jika aku ingin jelaskan semuanya kau akan lelah membacanya, aku ingin menulis ringkas namun tepat, seperti waktu aku mendekatimu namun cinta ini tepat utukmu, seperti itu. Kita ini sedang berjauhan jangan kau anggap aku berubah dengan aku yang dulu, kau belum dewasa menyikapi rindumu, aku yang kelabakkan di sini, aku mencoba menjelaskan semuanya kalau aku tidak berubah sama sekali, aku tak menomorsekiankan kamu, dan aku tak mengkhianati. Aku menggenggammu. Tak bosan aku menjelaskan kalau aku di sini baik-baik saja, di sini dan tak main-main denganmu, perasaanmu keterlaluan menganggap kalau aku mengkhianati cintamu, perasaanmu yang menyiksamu dirimu sendriri yang pada akhirnya menyiksa kita juga, dan cinta kita.

Apa aku lelah? Tidak, setiap perjalanan cinta itu punya lika-likunya masing-masing, dan kita? Kita seperti ini, terpisahkan jarak lalu bercumbu dengan rindu yang apa adanya, kadang tersiksa kadang bahagia. Perkara jauh, aku tetap mencintaimu. tapi aku bisa menahannya, rindu ini aku alihkan dengan beberapa kesibukkanku, jujur aku memang egois dalam hal "merindukan" tapi dibanding aku tidak melakukan apa-apa, aku akan tersiksa dengan batinku sendiri karena merindukanmu, sama seperti dirimu yang tak pernah bisa mengalihkan rindumu dengan sendirinya, akhirnya kau selalu merasa kalah dan menyalahkan siapa yang tidak merindukan, iya, yang sering kau salahkan yaa aku. Kau tidak pernah belajar untuk tidak merindukan dalam arti mengalihkan rasa rindumu dengan beberapa kesibukkanmu. Tapi aku tetap bersabar mengajarkanmu arti sabar menunggu, setidaknya aku berusaha untuk tetap mempertahankanmu, dengan adanya aku di sini, t-e-r-p-i-s-a-h. 


Tidak ada alasan  bagiku  untuk lelah mengertimu, setidaknya aku sedang berusaha berjuang  dan mempertahankan demi kita.

Terlepas dari semua keluhan-keluhanmu...
....
....
 Buat aku jatuh cinta lagi denganmu dengan kesabaranmu....


Notes: Silahkan tinggalkan komentarnya, ya, setelah baca postingan di atas. Titik Dua Bintang. 

52 komentar:

  1. wiiihhh emang bener banget tuh.cewek kalau lagi gak ada kesibukan disaat pacarnya lebih sibuk dari dia,jadi mempermasalahkan rindu dan hal hal sepele yang lainnya~ >.<

    BalasHapus
  2. Minnn :'( kalo bahasa sundanya mah ini aing pisaaannn. Sabarrr. Bukankah jarak yg mengajari kita segalanya?? Dan buah dari lesabaran adalah pertemuan *mewek sejenak :'( :'(

    BalasHapus
  3. baguuus min :)
    cobaa semua LDR berfikiran seperti itu yaa. mungkin akan menjadi seorang 'LDR' beneran dan dipersatukan ke pelaminan :D

    BalasHapus
  4. bikin hati lebih PLONG habis baca ini... wkwkwk
    thanks min..
    ditunggu tulisan" lainnya..
    happy satnite LDR'est..
    :)

    BalasHapus
  5. terimakasih ats tulisan dimalam minggu ini min:) semua pst baik2 saja.. :)indah pd waktunya itu pasti ya, sabar..

    BalasHapus
  6. ngerasa enggak enak gini sama cowo gue min :-(

    BalasHapus
  7. dya smpet bilang kalo apa yg udah kita lakuin itu gk bermanfaat like mantengin hp seharian cuma skdar sms.an/tlp.an,, dan skrg aku ngertii....
    cinta dewasalah yg harusnya seperti ini :)
    trimakasih pencerahannya, min..
    Insha Allah aku sabar, dan aku percaya dia (y) salam sukses yaaa ..

    BalasHapus
  8. mungkin emang harus berfikir kaya gini :')

    BalasHapus
  9. Hiksss, tiba2 mendadak kangen.. :D

    BalasHapus
  10. terharu min , huuuaa hiks hiks :'(

    BalasHapus
  11. Ngedadak kangen dia , padahal hubungannya udahan :((

    BalasHapus
  12. baca ini jadi senyum2 sendiri. mungkin dulu mantanku kaya gitu kali yaa? :D
    tapi alhamdulillah skrg ak bljar dr pengalaman, dan akhirnya skrg jadi jd lebih pengertian dan lebih dewasa #mungkin :D

    BalasHapus
  13. sama bgt kyk ceritaku min, tapi sayangnya hubunganku sama cwo.ku lg ngga baik :'(
    penyebabnya ya keegoisan yg naik-turun, ketidakdewasaan menyikapi rindu yg akhirnya jadi kecurigaan yg tdk mendasar yg brlanjut pada pertengkaran dan berujung pada rasa capek yg dialami cwo.ku karena sering tak dipercaya :'(
    semoga hubunganku sama cwo.ku bisa kembali seperti dulu lg ya min dan cwo.ku mau mavin ak lagi,
    ak janji ak bkal berubah buat dia :'(
    ak sayang km RPK :')

    BalasHapus
  14. baguss min... banget malah..

    BalasHapus
  15. jadi kangen dia yang jauh di sana :')
    ya Allah... jangan buat ini sia-sia, Tuhan :')

    BalasHapus
  16. 1,5 tahun terpisah itu rasanya memang pahit. sangat pahit. tapi dia berusaha buat me-manis-kan kepahitan ini. sabar sabar sabar semua pasti indah pada waktunya :') .

    BalasHapus
  17. ini sesuai dengan apa yang saya jalani,semua isi dan jalannya sama semua,sabar itu susah namun jika kita bisa menahan rasa sabar itu maka akan ada sbuah kebahagiaan dibelakangnya yg jauh lebih indah dari yang pertama.

    BalasHapus
  18. blog ini gue banget! :'(
    Oke, setelah baca ini aq akan mencoba buat berpikiran positif, n akan ningkatin terus rasa sabar sabar. Makasih :)

    BalasHapus
  19. dan kisah ini mengingatkanku pada kisahku. yang sekarang kandas huaa :'(

    BalasHapus
  20. Terpisahkan jarak membuat seseorang dituntut bersikap dewasa. Dengan kuatnya decak kagum dewi fortuna, pertemuan pasti ada. Walaupun waktu sedikit mengulurnya. Sebagai guru bagi kisahmu saat ini :') jadi inget falah. Jarak jakarta-makassar yang menyesakkan.

    BalasHapus
  21. part 1 & 2...complete...sempurna sudah
    seperti sedang mereplikakan hubungan aku dan kamu yang menjadi kita sampai saat ini

    BalasHapus
  22. kondisi yang sama dengan dia disana, kondisi yang sama dengan aku disini yang sedang bersabar dan mencoba mengerti dengan segala kesibukan yang menyitanya :)

    Iya sih emang kadang suka egois, ngerasa aku doang yang kangen, ngerasa cintaku lebih besar dari dia, dan ngerasa ngerasa yang lain tanpa mikir bahwa disana dia juga melakukan usaha dan sabar yang sama... Jadi ngerasa baca curhatan dia :")

    BalasHapus
  23. posisi wanita yang seperti itu membuat aku berubah pola pikir menjadi "lebih cuek" dari laki-laki biar mereka ngerasain rasanya "membutuhkan"

    BalasHapus
  24. Jadi ngerasa baca sedikit dari isi hatinya dia.. :) Ngerasa tulisan ini dari dia buat aku.. :'D Mungkin dia juga kea gitu kali ya min cuma ga dia ungkapin ajh ma akunya.. :')

    jadi kangen yg disana, udah 3bln ga ktemu, tapi dia bilang bulan ini pasti pulang nemuin aku, do'ain ya min, LDR'es mga kali ini jadi ketemu, ga batal" lagi.. AMIN YA RABB.. :) *Lope u, miss u, need u my oscar :* *

    BalasHapus
  25. apa dia yg disana pernah mikir kayak gini?
    kalok iya, pasti semua kecurigaan dia bakal ilang x yaa.. :')
    kereeeeeeeeeeeeeeeeen minn :)

    BalasHapus
  26. Min aku punya cerita tentang LDR yang aku jalani, aku butuh nomor kontak telepon yang bisa aku hubungi Min, aku di Bandung. Emailku : siibuduh@ovi.com

    BalasHapus
  27. kalau saja yg disana kayak gini...
    huhuhu :'(

    BalasHapus
  28. min, siapa sih yg nulis cerita ini?-__-

    BalasHapus
  29. Ceritanya bagus min makjleb banget :D

    BalasHapus
  30. Tidak ada alasan bagiku untuk lelah mengertimu, disini aku tetap berusaha berjuang dan mempertahankan demi kita.
    aku tetap jatuh cinta denganmu dengan kesabaranmu.

    BalasHapus
  31. Gaada kata cape buat mertahanin km bung :")

    BalasHapus
  32. like blog ini,, :)

    LDR memang kuncinya harus SABAR,,,

    BalasHapus
  33. Ini bener ngena banget min, baca ini langsung kayak kesadar terus kayak dia yg bisikin kalo skrg dia lg seperti itu , makasiiih min :*

    BalasHapus
  34. mimin aku jadi inget pacar aku disna :) ;) mungkin itu sma seperti yang di rasakan oleh nya , :) :)

    BalasHapus
  35. emang harus gitu kali ya min , maafin aku ya buat yang disana :')

    BalasHapus
  36. gak bisa ngomong apa2 lg. kereeeeeeen

    BalasHapus
  37. jadi sedih, ngebayangin kalau doi sendiri yang nulis itu atau dia yang ngomong langsung :')
    but thank's yaa, tulisannya sangat menguatkan :')

    BalasHapus
  38. Sukaaaaaa...
    Cowok tuh emang ga bisa atau ga mau mengekspresikan kangennya ke cewek.
    Alhasil jadi dianggep cuek sama ceweknya..

    BalasHapus
  39. ini mah bener-bener,... tiap baca kalimatnya bener2 buat netesin air mata,.. jadi sadar,.. selama ini egois banget sama perasaan sendiri

    BalasHapus
  40. kenapa baca tulisan ini berasa diserang? mungkin ini yang dia rasakan. Terima kasih min pencerahannya, mungkin iya, aku terlalu egois atas rinduku, aku dikalahkan oleh perasaanku sendiri. Semangat para LDRers. Yakin jika semua bisa indah pada waktunya. Apalagi saat dia bilang 'tahun depan aku akan melamarmu'. Tuhan, ridhoi hubungan kami... :")

    BalasHapus

Silahkan, berkomentar. Usahakan konteks penulisannya yang rapi, ya. Biar enak diliat. Oiya jangan lupa beli buku Long Distance Hearts 1 dan 2 di toko buku terdekat. :*