Karena dengan
menjalani hal yang tak bisa dikatakan mudah ini, benar-benar karena kucinta
kau. Bahkan aku berhasil keluar dari jeratan pemikiran yang bisa menghentikan
langkahku kapan saja. Atas apa yang pernah kupikirkan dan kubayangkan, aku
berhasil bertahan dan membalikkan keadaan. Terbesit pemikiranku bercengkrama
akrab denganku:
“Saat bagaimana
kenyataan tak memperlakukanmu sesuai dengan usahamu, apa kau masih bisa
meneruskan perjuanganmu? Perjuangan setelah perjuangan mengobati drii sendiri
atas trauma terlalu mencintai, dengan desis masa lalu yang berhasil kau redam. Kalau
toh masa lalu masih berdendang rindu dalam ingatanmu, menarik perhatianmu agar
kau ingat akannya dan membaca tanda-tanda penyesalan itu, itupun berhasil
kauanggap hanya sebagai pengingat bahwa kauharus lebih bahagia dari siapa kau
sebelumnya.
Tapi apa
jadinya saat kenyataanmu saat ini masih membiarkanmu mencintai terlalu dalam? Benar
kau siap dan telah berubah. Tapi bagaimana dengan kondisi hatimu? Apa sudah berhasil
beranjak dari ingatan-ingatan itu?
Menerima kenyataan
bahwa kau jatuh cinta pada siapa yang tak memperjuangkanmu. Menghadapi kenyataan
yang sama bahwa kau mengambil peran lebih untuk mencintai. Mendapati kenyataan
bahwa kau berjuang bertahan sendiri lagi.
Bagaimana jika
pertama-tama kau maafkan kenyataan yang ada di hadapanmu yang tak sesuai dengan
semua rencanamu terlebih dahulu? Baru cobalah melangkah lebih jauh lagi.
Karena kau
masih mendapati apa yang sederhana cukup membuatmu bahagia padahal sebenarnya
kau inginkan lebih dan kau pantas mendapatkannya.
Karena kau
berhasil bahagia dengan menerima apapun yang kau dapatkan, seberapa banyakpun
itu. Dan bahkan tak sama besar pun kau katakan seimbang dengan sinar mata yang
mencoba meyakinkan siapapun yang menyalahkanmu atas hal ini.
Karena masih
sering kali kautak memikirkan kebahagiaanmu dan berkorban banyak tanpa
kausadari.
Karena sudut
pandangmu bukanlah milik mereka, tapi mereka mengatakan apa yang mereka lihat. Setidaknya
mereka mencoba untuk benar menebak apa yang tergambar di wajahmu. Terkadang,
pikirkan juga mereka, jangan keras kepala berpikiran bahwa kau baik-baik saja.
Membahas apa
yang akan kau lukiskan setelah tanda tanya besar dalam pikiranmu, dan apa yang kau
dapatkan darinya, tak bisa kau tebak meskipun sudah kau jabarkan perasaanmu dan
seberapa besar kesungguhan yang kau punya.
Apa kau
harus berjuang sendiri? Apa harus kau sendiri yang bertahan? Apa dia mencoba
untuk mengerti? Kau mengerti, tapi mau sampai kapan ia tak mau tahu?
Hidup ini
terlalu singkat untuk menyesali apa yang tak menyesalimu saat kau berpaling. Pikirkan
lagi.”
Tapi sampai
saat ini aku masih bertahan karena aku yakin sesulit apapun keadaan dan
prasangkaku memaksa, aku tak pernah membiarkan apa yang sudah kita perjuangkan
sejauh ini menjadi sia-sia hanya karena emosi dan prasangka sesaat. Itupun karena
aku yakin bahwa ini bukan maksudmu membuatku merasakan hal ini, ini hanya
keadaan dan keegoisan perasaan sedih dan marah karena kecewa akan suatu hal yang
seharusnya bisa kufikirkan lebih jernih lagi. Karena kenyataan tak akan
mendahului masanya, dan prasangka tak akan jadi nyata jika tak diizinkan atau
usaha kita merubahnya. Menyerah bukan opsi alternatif, dan menyalahkan keadaan
tak akan memperbaiki apapun. Pikirkan lagi, keadaan ini mengujimu atau mempermainkanmu? Kau berhasil mengalahkan egomu atau egomu mempermainkanmu? Kekasihmu mengimbangimu atau membiarkanmu sendiri?
Notes: Jangan lupa komentarin, ya.
Notes: Jangan lupa komentarin, ya.
gue speechless min.
BalasHapusNYESEEKK min :'(
BalasHapusTerkadang prasangka tanpa diundang datang, bertandang mengetuk pintu hati dan pikiran dengan berbagai bayangan yang melintas dalam benak, mungkin dengan mempersilahkannya masuk sekedar untuk membicàrakan ujung pangkalnya sambil menikmati suguhan teh hangat imajinari dapat menenangkan hati. Semoga ia tak lupa jalan pulang sehingga tak ada alasan buatnya untuk enggan beranjak
BalasHapusNyeseeeek
BalasHapusKalau saja dia yang disana bisa baca ini :')
BalasHapussama kayak yang aku alamin :'(
BalasHapusBelajar berpikir lebih tenang
BalasHapusNyeseeek deh bacanyaaa~ :')
BalasHapusMiiiiiin.. Pacar gue 2hari ini nyuekin bbm gue min. Dia bilang malesss. Prasaan gue udh mulai ga karuan. Timbul firasat" buruk :(
BalasHapussedihnya min.. :(
BalasHapusKalimat terakhir yang sekarang lg aku pertanyakan min :( karna dia lagi sibuk sama kuliahnya terus cuma ngabarin kalo dia sempat. Nyeseeeekkkkkkkk :(
BalasHapusAku suka ini (y)
BalasHapusKalo aku blm ngerasain hal yg kyk gtu min, soalnya msh pasangan baru hehe, jdi bru ngerasain yg enk2 aja :D
BalasHapusspechless. Kadang ego suka mengalahkan tapi dia menenangkan namun seringkali blm bs percaya :')
BalasHapusHaha :'D
BalasHapusmimin nya tukang ramal...tepat bangeet...ngena asli...!!!
BalasHapuseeeeeaaaaa~
BalasHapussuka bget sa kata2nya ini, apa yg aku rasain:')
BalasHapus