Sabtu, 12 Oktober 2013

Semoga Saja.

Setelah sekian lama... 

Perasaan ini jauh lebih buruk dibanding saat aku meninggalkanmu di Terminal beberapa bulan lalu. Aku tahu, kau terlalu sibuk dengan fikiran-fikiran kalau aku telah berpaling darimu. Itu jauh lebih buruk dari perasaanku saat ini, saat ini. Aku terlalu memikirkan kalau aku sibuk, aku bisa mengalihkan pikiran dan rindu darimu, itu saja. Kenyataanya, aku salah. Aku kalah dengan perasaanku kalau kau tidak baik-baik dengan cara aku terlalu sibuk ini. Kau merindukan sosok yang menemanimu setiap saat, sosok aku yang dulu, sosok yang seakan aku melindungimu, sosok aku yang kau banggakan meskipun aku jauh, kau merasa aku ada, dan sosok itu tergantikan oleh entah siapamu itu yang pasti bukan aku lagi.

Sejujurnya dengan cara aku terlalu sibuk, rasa takut akan kehilanganmu jauh lebih banyak dibanding rasa takutnya kamu akan kehilanganku. Aku memang salah, ternyata merasakan hal seperti ini membuat aku lupa diri akan masalah-masalah yang sering kita buat dan tidak kita selesaikan, maafkan aku. Dan aku takut kalau kau yang berpaling kepada orang dengan alasan "kalau kamu enggak perhatiin aku, ya jangan salahin aku kalau aku diperhatiin orang lain" kita yang memberikan keparcayaan, kalau berjauhan itu saling menjaga.

Rasa cemas, rasa bersalah memang tidak cukup membuat aku dan kamu baik-baik saja, cinta ini terlalu rumit saat kita dibuatnya berpisah. Padahal, aku selalu berusaha agar aku ada saat kau butuh, kesibukkanku yang memakan diriku ini akan rindumu, apa kau memaafkanku? Semoga saja. 

Semoga saja kau tidak merasa kalau aku ingin meninggalkanmu karena kesibukanku, aku tak ingin mengemis rasa pengertian dan pemahamanmu yang kurasa sudah sirna. Aku tak memintamu untuk bertahan, aku tak memintamu untuk menungguku. Kaupun menyadarinya siapa yang layak untuk kau pertahankan dan ditunggu. Aku? Semoga saja. 

Rindu ini terlalu memikat untuk aku pertahankan, terlalu kuat ikatannya jika ikatan ini sudah mengendur aku kuatkan kembali agar tak bisa terlepas, sudah saatnya aku menuai akan apa yang kita sama-sama nanti kan, pertemuan. Jangan terlalu khawatir, Sayang. Bagiku, alasan-alasan untuk meninggalkanmu itu tidak ada. Yang ada hanya rindu ini adalah alasan kalau kau membuatku bertahan karena kau ikhlas menungguku. Semoga Saja. 

Notes: Dikomentarin, ya. Oiya kamu buka ini juga dong, Hal yang bisa bertahan #LDR.

20 komentar:

  1. Pas sekali min :') great saya netes!

    BalasHapus
  2. hem......
    malam minggu baca ini

    :'(

    BalasHapus
  3. artikelnya nyentuh bangettt...
    bikin ujan air mata :'(

    BalasHapus
  4. min.. bikin netes :'(
    kena banget...

    BalasHapus
  5. klo cinta... pasti min.. tak usah ditanyakan lagi...

    BalasHapus
  6. LDR itu butuh komitmen,butuh kepastian,sabar dan jngn prnh bosan menjalaninya karna suatu mslh hebat tu bsa dtng atau pun Krna mslh kcl akn membesar disebabkan kangen dan pikiran negatif

    BalasHapus
  7. Tidak pernah diharapkan.. Tp paling rawan terjadii.. :(

    BalasHapus
  8. Keren min, terharu banget bacanya :'(

    BalasHapus
  9. tanggung jawab min lo udah bikin gue nangis :(

    BalasHapus
  10. aku jadi keinget sama mas gebetan :') uwaaaa kangen dia lagii X') *hugfotogebetan XD*

    BalasHapus

Silahkan, berkomentar. Usahakan konteks penulisannya yang rapi, ya. Biar enak diliat. Oiya jangan lupa beli buku Long Distance Hearts 1 dan 2 di toko buku terdekat. :*