Pahami!
A : Sekilas saja aku pandang foto kita berdua yang tersenyum itu, apa senyum itu masih ada? Terutama di saat seperti ini? Kau sibuk. Aku mendengar suara yang sama, namun aku merasa ada sesuatu yang berbeda, kau nampak asal-asalan menanggapiku. Kau lelah? Bagaimana aku?
B : Aku bukan tak menganggapmu, tapi mengertilah lebih lagi tentang kita, aku sibuk demi kita yg berisikan aku dan kamu.A : Sibuk? Tak ada waktu sedikitpun? Hanya sekedar sebentar saja untuk membuatku lebih tenang dari biasa. Aku tak menuntut semua waktumu.
B : Kau memang tak menuntut semua waktuku, tp pekalah terhadap apa yg aku lakukan di sini, sudah waktunya dewasa utk mengerti.A : Dewasa? Diam dan tak banyak mengeluh? Itu maksudmu? Jauh-jauh saja dari ponselmu. Tak apa, aku kuat kan katamu. Peka dan perhatikan rinduku. Tak ada waktu untuk itu?
B : Dewasa yang ada dalam benakmu itu terlalu sulit untuk dilakukan, hanya ada pada seletah kita membaik. Dan peka yang ada pada dirimu adalah hal yang menyulitkan dirimu, sulit untuk mengatakannya, km msh terlalu childish. ah.A : Tapi sepertinya tak ada aku melihatmu berusaha untuk memperbaiki segalanya. Kau justru menambah kesibukanmu terus dan terus. Kekanakan? Salah jika aku rindu?
B : Aku tak menyalahkan rindumu, aku tak menyalahkan siapa-siapa, buat kita semakin membaik, jgn rindumu yg mempersulit kita.A : Lalu buat aku merasa bahwa kau juga berusaha dan tak membiarkanku seakan aku berusaha sendirian, dulu kau sempat, sekarang? Ah
B : Jangan semakin memperburuk keadaan, kita sudah jauh. jangan buat kita semakin jauh untuk mengenal kita. kita sedang berusaha.A : Aku mengenalmu dengan baik. Kau bilang kau masih dirimu yang dulu dengan kau yang sekarang, bagaimana aku bs memahamimu? Kau berbeda.
B : Yang sudah berbeda adalah waktu, aku tetap dgn aku yg dulu, kau dan rindumu yg selalu membedakannya, krn terlalu rindu.A : Apa kau bisa merubah kondisi yang ada? Tidak kan? Kesibukanmu terlalu mengekangmu hingga kau buta akanku, dan akan kita.
B : Kesibukanku? kau yg mengekangku klw aku ada waktu luang aku akan mengabarkanmu, tp ketika aku telat kau langsung memarahiku. Ini tak adil, aku terlalu mudah membuatmu marah, dan aku hanya mendengar omelan-omelanmu.A : Terlambat? Bukankah tidak sama sekali? Sudahlah, aku bisa lebih kuat dari ini, percayalah. Rinduku bisa nanti-nanti saja. Dan tak adil, terkadang kau bisa lebih acuh dan marah duluan kala aku menyampaikan apa yang aku rasakan.
B : Tidak sama sekali darimana? bukankah setiap hari aku mengabarkanmu? ketika jeda aku tetap mengabarkanmu, meskipun membuatmu menunggu lama. Bukan aku marah, tapi sudah terlalu bosan mendengarkan keluhan yang itu-itu saja, setiap menit, jam dan berhari-hari.A : Sadarkah kau? Kau hanya membalas dan menanggapi rinduku layaknya rindu itu bisa disampaikan untuk sembarang orang.
B : Oke, aku lelah dengan semua ini, bisakah kau akhiri pertikaian hasil jemari kita malam ini, aku tak ingin ini terlalu larut menyakiti kita. Aku ingin meminta maaf, jika selama ini aku salah menganggap kerinduanmu, aku akui aku terlalu egois yang tak pernah menganggapmu ada.A : Aku lelah dengan rindu yang sepihak ini. Bisakah kau lebih peka dan membaca kondisiku? Jemariku menyampaikan isi hatiku. Sungguh.
B : Ini sudah terlalu malam, saatnya kau tertidur dan lupakan masalah hari ini, aku ingin kita bermimpi dan menemukan senyuman kita.A : Aku selalu sudah memaafkanmu sebelum kau memintanya padaku. Namun, tolong jangan ulangi apa yang membahayakan komitmen ini. Aku selalu sudah memaafkanmu sebelum kau memintanya padaku. Namun, tolong jangan ulangi apa yang membahayakan komitmen ini.
B : Suatu saat aku yakin, ketika pagi aku membuka mata ada kamu yang berikan senyuman dan ucapan "selamat pagi". Dan suatu saat itu, aku ingin denganmu.. hal yang aku ulang-ulang dalam doaku..A : Akan kurekam senyum itu untuk membuatku semakin kuat, meskipun kita bertemu untuk berpisah, namun akan kubagi rindu ini, memelukmu. Sederhana yang kuminta, jadikan apa yang selama ini sudah kita yakini benar adanya bahwa kita akan bersatu dan tak terpisah lagi.
B : Dari hal yg sederhana untuk kita, Tuhan pasti mendengar do'a kita, ah aku ingin Tuhan mengabulkannya cepat-cepat, agar kita cepat-cepat bersama.Aku mungkin sempat lelah, namun aku tak pernah kehilangan yakinku atasmu.
B : Aku juga, sempat lelah dan kita akhiri saja, namun lelah saja tak cukup membuat kita lebih baik. aku tetap yakin dgn apa yg kupilih; kamu.A : Masalah ini memang besar. Namun keyakinanku dan kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah ini jauh lebih besar.
B : Sudah waktunya kita tertidur, aku tak ingin membalas semua ini. bisa kita lanjutkan besok lagi, atau di kantor KUA.A : Aku tak lemah, aku mencintaimu dan aku tahu kita mampu. Kujumpai kau kelak bersamaku di depan penghulu.
Hmmmm.. Jangan anggap ini nyata yaa dalam kehidupan mimin, ini murni fiksi dan inspirasinya dari temen-temen followers akun @longDistance_R.
Jangan lupa, beli buku-buku mimin yaa, sudah ada kok di toko-toko buku terdekat, dicek aja yaa. kalo buku pertama hanya dijual online di @nulisbuku info lanjut mention ke adminnya aja yaa. :*