Sabtu, 26 Januari 2013

Bukankah jarak yang mengajarimu semuanya?


A: Kau tak pernah merasa
 bahwa segalanya menjadi semakin tak stabil? Semesta pun tak mendukungku untuk tak cemburu pada mereka. Atau kau merasa segalanya baik-baik saja karena kau tak melihat apa yang terjadi padaku dan apa kata mereka? Atau malah bisa jadi kau bisa diam karena memang tak peduli? Banyak anggapan kan? Jelaskan, makannya.

B: Jangan mendengar kata mereka, mereka yang di sekitarmu, merendahkan betapa tak berartinya jarak di antara kita dan tak pernah sedikitpun mendukung kita.

A: Semestamu dan semestaku berbeda. Mereka diam dan menuntut waktumu, sedangkan mereka di sini banyak bicara dan membandingkan dirimu dan seseorang yang mereka inginkan dekat denganku, aku harus berbuat apa? 

B: Perlu kau tahu, bukannya aku tidak peduli sama sekali, aku peduli denganmu tapi aku tidak peduli dengan mereka yang meremehkan kita dan memojokkan keadaanku. 

A: Kalau begitu, tenangkan dan pertahankan aku, jika kau tak peduli dengan mereka sedangkan aku berada di antara mereka.

B: Iya, tentu berbeda. di sini aku masih terpengaruhi oleh kesibukkanku, teman-temanku, dan di sana kamu masih terpengaruhi ocehan tak penting dari teman-temanmu. Bukankah aku sudah menenangkanmu? Sekarang ini. Hai, sayang kau tahu, Kebahagiaan itu bukan mereka yang menciptakan tapi kita. kita yang menjalani. Aku sibuk, tapi aku masih bisa kan membuatmu tenang. meredakan sedikit emosimu saat merinduku. lalu apa lagi yg salah?

A: Menenangkan dan menunggu aku reda dengan menambah kesibukan itu berbeda lho. Sadar tidak?

B: Aku sadar aku sibuk, dan aku sadar aku telah menenangkanmu. Rindu itu bukan ketergantungan. tapi bagaimana ketergantungan itu bisa menjadikan kita semakin termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif untuk kita berdua. 

***


A: Bedakan hal ini, makan untuk kenyang dan makan karena kau menyukai makanannya. Menenangkan sekedar memenuhi peranmu atau karena khawatir?

B: Kau masih sering salah mengartikan rindu seperti apa? yang kau tahu rindu harus dianggap jika tidak ributlah kita.

A: Rindu itu hadir saat rindu menginginkan kita untuk merasakannya. Hanya saja, rindu itu terlalu kuat untuk ditolak ataupun dialihkan.

B: Iya, karena kita tak bisa mengalihkan rindu itu. kita masih sering kalah dengan rindu kita, dan berujung kita yg saling egois.

A: Rasa khawatir ada beriringan dengan rindu yang tak terbalas bukan? dan lalu protectif yang berlebihan. harus seperti itu? Lalu? Masih mau menganggapku egois? Ya udah sih kalau kau bisa merindu dalam diam, dengan kesibukanmu yang luar biasa itu. Selamat.

B: Kamu tidak egois. aku tetap menilai kamu orang yang mengerti kesibukanku… mungkin aku yg salah bahkan egois.

A: Ya berarti kau beranggapan bahwa semua itu tak perlu hadir dalam hubungan kita? Aku bisa kok jadi sepertimu, bahkan bisa lebih. Bagaimana? 

B: Boleh saja jika kamu mau sepertiku, sibuk. asal masih bisa membatasi peran kita seperti apa dan siapa kita. Status kita. Bukankah peranku sudah terlaksana, aku sibuk aku luangkan waktu untukmu meskipun tak banyak. tapi aku tetap berusaha. Dengan kesibukkanku dan semua perhatian yang kuluangkan untukmu. siapa yang tak bersyukur dan meminta lebih? Lebih baik aku yang mengalah lalu meredakan ledakan rindu kita. aku tak mampu jika tiap hari dihidangkan masalah yang ini-ini lagi.

A: Begini, aku wanita dan kau lelaki, ada beberapa hal dalam perasaan yang tak bisa disamakan dan tak bisa diseragamkan. Kau harus coba peka.

B: Aku sudah lebih PEKA untukmu. apa yang kurang. AKU SIBUK sayang. jangan membuatku semakin tak bisa mengontrol emosiku. Aku sadar perasaan antara KAMU dan AKU memang tak bisa disamakan, kamu wanita dan perasaan pekamu lebih dariku.

A: Sibuk ya? Aku juga kok. Jadi sementara ini, lebih baik aku diam. Wanita tak punya hak untuk dibentak.

B: Jika kau tak ingin dibentak, dimana rasa pengertianmu? diujung lelahmu? Apa kita sudahi saja jarak ini. Jika sudah tak ada lg pengertian di antara kita. Jujur tak pernah semarah ini aku menghadapi egomu, aku tak bisa berkata-kata lagi dengan kondisi kita saat ini. Di mana hati kita? pengertian kita? untuk apa ada cinta yang menjadi tolak ukur pengertian kita.

A: Entah, tolak ukurmu selalu menuntutku serba sabar. Aku juga ingin seperti pasangan yang lain meskipun aku sadar kita lebih hebat.

B: Yang menjadi tolak ukur adalah rasa sayang kita, bukan kah jarak yg mengajarimu semuanya. Termasuk tolak ukur pengertian yang tak pernah ada batas, jarak yang megajarimu bagaimana menjadi seorang wanita yang tegar. Sudah malam, waktunya kamu tidur. basuhlah wajahmu dengan wudhu, semoga bisa menenangkanmu malam ini setelah berdebat panjang.
B: Maaf, jika malam ini aku membentakmu. tak pernah sedikitpun aku bisa marah denganmu. untuk apa marah jika aku masih menyayangimu.

A: Jangan paksakan ketegaranmu, aku jauh lebih sensitif. Dan aku sadar aku sensitif meskipun aku berusaha untuk menjadi yang kau inginkan. Biar saja aku diam sejenak, aku butuh waktu. Maaf.

B: I still believe, I will touch you that sweet day that you take me there, where you are, I still believe… #np


Jangan lupa dikomentarin yaaa, oiya, tulisan ini "DILARANG-COPY-PASTE ATAU MEMINDAHKAN KE BLOG TEMEN-TEMEN" mohon pengertian yang besarnya yaa. :)))  

41 komentar:

  1. bener bener cerita real yang ada dalam pasangan yg LDR, jempol deh :)

    BalasHapus
  2. Wahahaha...gw dah pernah ngalamin tuh cerita min ^^...serasa flash back :)

    BalasHapus
  3. pernah ada yg bilang ke gw 98% dari org yg LDR itu adalah kegagalan tapi menurut gw 98%nya itu adalah "kebahagiaan" :)

    BalasHapus
  4. :')
    makasih min.. bener bgt.. sering bgt ributin hal ini tengah malam... tapi kalau dia,, dia hanya diam, dgn alasan ingin menunggu amarahku reda.. . syukurnya dia gak pernah sampai membentak,, saat aku membermasalahkan jarak n keadaan ia hanya bilang, "kenapa kamu mempermasalahkan hal itu?" . .
    ..n yg paling bkin aku luluh,ia sllu mengingatkan, "ia selalu memaafkan aku meski aku tak minta maaf. aku selalu ngerti sifatmu."

    BalasHapus
  5. yaampun mimin , ini blog sedih nya kebangetan :'(

    BalasHapus
  6. sungguh min... ngucur air mata baca'nya..
    thnk min... :')

    BalasHapus
  7. keren sumpeh ! bacanya sampe nangis :'(

    BalasHapus
  8. minn... pengen share my LDR story, but not now... :),,, ditrima gak nich?... LDR udah hampir 3tahun nich... Semarang ~ ibukota... :'(

    BalasHapus
  9. sedih banget bacanya min ,padahal akunya ngk LDR,tapi selalu kalah oleh rasa rindu karna kesibukan masing' :(

    BalasHapus
  10. Selaluuuuuuu yaaaaa
    kamu mewakili setiap perasaan wanita yg tak mampu lagi berkata2 karena sudah terlalu nyesek sama keadaan :D

    BalasHapus
  11. Kunci LDR itu saling Percaya , Jujur , Mengerti, dan gak neko-neko dalam artian Percaya sama pasangan ,, gak usah terlalu banyak ngedengerin kabar burung yang kita tahu gak semuanya kasih kabar positif :D pinter" kita deh mencerna saran-saran dari mereka :) jangan sampe Egois lebih besar daripada kepala :D ehehehe ^_^

    BalasHapus
  12. ini bener-bener nyata. aku sering mengalaminya :'(

    BalasHapus
  13. Walau LDR hampir 5 taun, tapi ini asli kejadian.. Baru" ini malah.. :(

    BalasHapus
  14. Baru LDR sebulan mungkin belom ada apa2nya perjuangan yang aku lewatin sama dia
    Tapi sebulan aja udah cukup menguras air mata karna rindu cuma bisa di tahan
    Gak tau harus mengapakan jarak yang sepertinya menertawakan kita yang LDR
    Makasih min, buat pembelajaran :)

    BalasHapus
  15. pilihan cewe memang diam, kemudian dianggap egois, takdir :(

    min, tulis tentang cewe yg cowonya selalu nyalahin jarak donk, yang terus bilang "kalau kamu ada disini, kita ga bakalan kaya gini" :'(

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Srasa flash back,
    ingt pas dlu nglmin,

    BalasHapus
  18. aaak nyesss banget inih .. seperti tamparan membacanya :(

    BalasHapus
  19. ah min semenjak gue LDR gue jadi suka baca blog lo. thanks banget buat artikelnya gue jadi punya gambaran gimana yg akan terjadi nanti karna gue baru ngalamin LDR nih semoga aja gapernah ada masalah besar ya min o:)dan gue bisa belajar dr artikel2 lo hehehe loveyouminnnnnnnnnnnn;*

    BalasHapus
  20. baru saja melakukan percakapan yang hampir sama tadi malam.. percayalah.. distancers akan mengalami ini.. :))

    BalasHapus
  21. Iya ya..suka ga bersyukur pdhl dianya udah ngabariin,lagian disana dia kerja bukan liburan.
    Abis baca ini langsung minta maap dah sama mas pol :(

    BalasHapus
  22. ciyuuus mampuus dah kereeeeeeeen B.G.T >_<

    BalasHapus
  23. sangat menyadarkan aku kali dlam menjalani LDR ini :')

    BalasHapus
  24. min keren bgt min. bener- bener ngalamin ini. LDR baru 10 hari msh proses untuk adaptasi.tapi dari blog ini aku belajar bagaimana cara LDR itu. makasih ya min.

    BalasHapus
  25. Tapi kalau setiap aku mw ketemu sama dia.selalu ajh ada halangan pada dianya min.. bnyk yg bilang kepadaku itu hanya alasan dia saja. tapi kalo digtuin terus kitanya juga sakit hati kecewa.

    BalasHapus
  26. makjleb bgt penjelasan cowoknya...
    ijin copas ya min :3

    BalasHapus
  27. daaaan sweet bgt! nangis deh bacanya :"

    BalasHapus
  28. ternyata sama aja ya kisah2 LDR :')

    BalasHapus
  29. aaaa inget yang disanaa :')

    BalasHapus
  30. duuuuuh ngena bgt sih yaaa:')))

    BalasHapus
  31. Alamak. Bener banget, kayak aku banget :D

    BalasHapus
  32. Saya juga pelaku LDR.
    Hari ini tanggal 11 tepat 11 bulan hubungan jarak jauh saya perankan.
    Tapi, hari ini saya menyerah.
    Saya bukan pejuang.
    Tapi tulisan ini tetao menginspirasi.

    BalasHapus

Silahkan, berkomentar. Usahakan konteks penulisannya yang rapi, ya. Biar enak diliat. Oiya jangan lupa beli buku Long Distance Hearts 1 dan 2 di toko buku terdekat. :*